Wednesday, March 12, 2008
Monday, March 26, 2007
Thursday, March 22, 2007
Modul : Pengantar dan Usulan Penelitian (IPA/IPT & IPS)

Pengantar dan Usulan Penelitian
Oleh : Dr. L. Broto Sugeng Kardono (IPA/IPT) - Prof. Drs. Sukarna Wiranta, MA. APU (IPS)
Pembelajaran ini sebagai bekal awal peneliti sebelum proses penelitian. Usulan penelitian berati proposal/usulan formal yang menawarkan suatu hasil yang akan dicapai secara jelas dengan interval waktu dan dengan biaya tertentu. Usulan penelitian juga dapat berfungsi sebagai suatu ”Sales Document” untuk melakukan suatu kegiatan/pekerjaan tertentu dengan pembiayaan dari sponsor.
Salah satu langkah penting dalam penyusunan suatu usulan penelitian penelitian dipaparkan dalam uraian modul ini yaitu (1). Bagaimana mendapatkan informasi mengenai apa rencana/kebutuhan/ keinginan sponsor dan siapa sponsor tersebut; (2). Siapa pembaca/evaluator dari usulan yang dipresentasikan.
Dengan demikian, tujuan akhir dari pembelajaran ini peserta diharapkan dapat membuat proposal usulan penelitian yang sesuai dengan kaidah dan aturan LIPI.
Salah satu langkah penting dalam penyusunan suatu usulan penelitian penelitian dipaparkan dalam uraian modul ini yaitu (1). Bagaimana mendapatkan informasi mengenai apa rencana/kebutuhan/ keinginan sponsor dan siapa sponsor tersebut; (2). Siapa pembaca/evaluator dari usulan yang dipresentasikan.
Dengan demikian, tujuan akhir dari pembelajaran ini peserta diharapkan dapat membuat proposal usulan penelitian yang sesuai dengan kaidah dan aturan LIPI.
Modul : Teknik Penulisan Ilmiah (IPA/IPT & IPS)

Teknik Penulisan Ilmiah
Oleh : Prof. Riset Dr. Masno Ginting, M.Sc (IPA/IPT) - Prof. Drs. Rusdi Muchtar, MA (IPS)
Mata diklat ini membahas tentang pengertian KTI ilmiah, kategori KTI - beda penggunaan KTI untuk Perguruan Tinggi dan lembaga pemerintahan, struktur karya tulis ilmiah, komponen utama dan penunjang, serta teknik penulisan karya tulis ilmiah.
Dengan demikian, peserta yang mengikuti mata diklat ini diharapkan dapat konsep karya tulis ilmiah sebagai studi kepustakaan yang akan disebarluaskan untuk diketahui umum dan diterbitkan oleh suatu badan hukum (penerbit) atau instansi pemerintah dan mengusai teknik penulisan ilmiah sebagai bekal dasar penulisan ilmiah.
Dengan demikian, peserta yang mengikuti mata diklat ini diharapkan dapat konsep karya tulis ilmiah sebagai studi kepustakaan yang akan disebarluaskan untuk diketahui umum dan diterbitkan oleh suatu badan hukum (penerbit) atau instansi pemerintah dan mengusai teknik penulisan ilmiah sebagai bekal dasar penulisan ilmiah.
Modul : Sumber dan Koleksi Data (IPA/IPT & IPS)
Sumber dan Koleksi Data
Oleh : (1) Dr. M. Ahkam Subroto, M.Sc (2) Dr. Suprapedi, M.Eng (IPA/IPT) - Dr. Ir. Aswatini (IPS)
Prosedur pengumpulan data dalam suatu penelitian berkaitan erat dengan sifat data yang akan dikumpulkan apakah data kuantitatif maupun data kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka dan umumnya dikumpulkan dengan instrumen daftar pertanyaan (kuesioner). Data kualitatif adalah data yang berbentuk deskripsi dari suatu keadaan yang merupakan penjelasan dari informan atau deskripsi suatu keadaan yang diamati oleh peneliti.
Mata diklat ini membekali peserta dengan pengetahuan tentang definisi sumber data, jenis data, teknik pengumpulan data, kisi-kisi penyusunan instrumen dan tantangan pengumpulan data serta pemahaman tentang peran penting data dan sumber data bagi suatu penelitian, berbagai metode koleksi data dan menggunakannya secara tepat dan benar dan etika pengambilan dan penyajian data secara baik dan benar. Dengan demikian di akhir pembelajaran diharapkan peserta mampu menyusun suatu rencana pengumpulan data, termasuk di dalamnya metode pengumpulan data, instrumen yang dibutuhkan dan melaksanakan prosedur pengumpulan data sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.
Mata diklat ini membekali peserta dengan pengetahuan tentang definisi sumber data, jenis data, teknik pengumpulan data, kisi-kisi penyusunan instrumen dan tantangan pengumpulan data serta pemahaman tentang peran penting data dan sumber data bagi suatu penelitian, berbagai metode koleksi data dan menggunakannya secara tepat dan benar dan etika pengambilan dan penyajian data secara baik dan benar. Dengan demikian di akhir pembelajaran diharapkan peserta mampu menyusun suatu rencana pengumpulan data, termasuk di dalamnya metode pengumpulan data, instrumen yang dibutuhkan dan melaksanakan prosedur pengumpulan data sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.
Modul : Rancangan Penelitian (IPA/IPT & IPS)

Rancangan Penelitian
Oleh : Dr. L. Broto Sugeng Kardono (IPA/IPT) dan Dr. Ir. Aswatini (IPS)
Manfaat dari pembelajaran ini adalah peningkatan kemungkinan pencapaian sasaran; memberikan tolok ukur dan acuan; kejelasan arah, alasan, dan jalannya organisasi; mendorong usaha koordinasi; optimasi penggunaan sumber daya yang terbatas; memperbaiki moral staf; memperbaiki humas Badan Litbang; mengetahui tujuan organisasi dan hasil-hasil yang telah/akan dicapai; mendorong staf memperbaiki praktek pengelolaan dan mengkaji dampak keseluruhan; meningkatkan pandangan ke depan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat, persyaratan organisasi, pengurangan pengelolaan keadaan kritis; serta mendorong pengelola berorientasi ke masa depan dan berpikir tentang keadaan organisasi yang akan datang
Modul ini di antaranya juga memaparkan kesulitan yang mungkin ditemui peneliti dalam merancang suatu penelitian. Untuk itu peneliti harus melakukannya dengan hati-hati, cermat serta harus mempertimbangkan faktor-faktor lain baik itu internal maupun eksternal.
Modul ini di antaranya juga memaparkan kesulitan yang mungkin ditemui peneliti dalam merancang suatu penelitian. Untuk itu peneliti harus melakukannya dengan hati-hati, cermat serta harus mempertimbangkan faktor-faktor lain baik itu internal maupun eksternal.
Modul : Pengolahan dan Analisis Data
(Bidang IPA/IPT) Bidang (IPS)
Pengolahan dan Analisis Data
Oleh : Prof. Riset. Masno Ginting, M. Sc. (IPA) dan (1) Prof. Sukarna Wiranta, MA. (2) Hariadi Hadisuwarno, Ph. D (IPS)
Pengolahan data merupakan tahap lanjutan setelah pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti. Materi pengolahan data ini didahului dengan penyuntingan (edit) data tahap awal, pemberian kode, dan entry data. Kemudian, bagian akhir kerja adalah proses penyajian data. Hasil pengolahan data dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik, diagram balok, diagram lingkaran maupun bentuk-bentuk lainnya.
Pembelajaran mata diklat ini mengharapkan peserta mampu melaksanakan prosedur pengolahan hingga analisis data penelitian dari suatu program penelitian yang disusun sendiri berdasarkan usulan, rancangan, sumber dan pengumpulan data.
Modul : Teknik dan Praktek Pengumpulan Data Lapangan

Teknik dan Praktek Pengumpulan Data Lapangan
Oleh : (1) Drs. Soewartoyo, MA. (2) Drs. Pontas Sinaga, MM.
Setelah mengikuti pembelajaran mata diklat ini, peserta diharapkan dapat menguasai proses pengumpulan data lapangan. Mata diklat ini memaparkan bahwa untuk mendapatkan data lapangan yang akurat maka beberapa kriteria untuk mendapatkan data perlu diperhatikan.
Peneliti di lapangan bukanlah penerima dan penagih pajak. Peneliti lapangan harus menempatkan dirinya sebagai pencari dan peminta data. Untuk menghidari keengganan dan kebohongan responden dalam mejawab pertanyaan peneliti, maka perlu disiapkan daftar pertanyaan yang baik dan tidak menyinggung kepada responden.
Dalam memilih sampel penelitian haruslah dipilih sedemikian rupa sehingga setiap satuan elementer mempunyai kesempatan dan peluang yang sama untuk dipilih. Jika, pengambilan sampel yang dilakukan secara acak (random) haruslah menggunakan metode yang tepat dan sesuai dengan ciri-ciri populasi dan tujuan penelitian.
Peneliti di lapangan bukanlah penerima dan penagih pajak. Peneliti lapangan harus menempatkan dirinya sebagai pencari dan peminta data. Untuk menghidari keengganan dan kebohongan responden dalam mejawab pertanyaan peneliti, maka perlu disiapkan daftar pertanyaan yang baik dan tidak menyinggung kepada responden.
Dalam memilih sampel penelitian haruslah dipilih sedemikian rupa sehingga setiap satuan elementer mempunyai kesempatan dan peluang yang sama untuk dipilih. Jika, pengambilan sampel yang dilakukan secara acak (random) haruslah menggunakan metode yang tepat dan sesuai dengan ciri-ciri populasi dan tujuan penelitian.
Modul : Praktek Penulisan KTI Individu
Praktek Penulisan KTI Individu Oleh : (1) Prof. Dr. Elizabeth A. Widjaja, M.Sc. (2) Prof. Dr. Masno Ginting, M.Sc. (3) Prof. Drs. Rusdi Muchtar MA.
Modul ini merupakan panduan bagi pembimbing memberikan bimbingan kepada calon peneliti. Pembimbing adalah seseorang yang berkompeten dalam bidangnya dan memiliki pengalaman dalam menulis karya ilmiah. Peran pembimbing adalah mampu membimbing penulisan karya ilmiah, menilai hasil tulisan ilmiah, dan mengembangkan kepribadian calon peneliti menjadi peneliti yang tangguh. Akhir pembelajaran, diharapkan mampu melahirkan banyak peneliti yang mampu menulis karya tulis ilmiah yang layak terbit.
Modul : Pengembangan Potensi Individu
Pengembangan Potensi IndividuOleh : (1) Dra. Wahyu Suprapti, MM (3) Dra. Iroh Siti Zahroh, M.Si
Pengembangan potensi diri adalah suatu usaha atau proses yang terus menerus menuju personal mastery sehingga dapat membentuk pribadi yang mantap dan sukses. Untuk memahami pembelajaran ini, peserta disajikan uraian tentang cara mengidentifikasi tipe-tipe psikologis manusia, dan proses lanjutan pengembangan potensi diri.
Kecenderungan tipe psikologis manusia dapat diukur berdasarkan perbedaan preferensi (perbedaan cara yang disukai) yang dimotori oleh Carl Yung kemudian dikembangkan oleh Katherine Riggs dan Isabel Briggs Myers dengan instrumen MBTI. Perbedaan preferensi ini melihat dari berbagai dimensi yaitu tempat pemusatan perhatian, cara memasukkan informasi, pengambilan keputusan, dan cara berorientasi diri dengan dunia eksternal. Kemudian, setelah tahap mengidentifikasi tipe psikologis dilanjutkan dengan langkah-langkah khusus seperti memilih teman yang berfikiran positif, senantiasa memberikan feedback dan biasakan diri untuk mengatakan terima kasih serta menghargai orang lain.
Dengan demikian, manfaat pembelajaran ini agar setiap peserta mampu berperan sesuai dengan perannya masing-masing, baik sebagai makhluk individu, sosial maupun makhluk Tuhan yang bertaqwa. Beberapa tahapan pengembangan potensi diri adalah mengidentifikasi potensi diri, mengenal konsep diri, mengidentifikasi hambatan-hambatan dalam pengembangan potensi diri serta membuat rancangan pengembangan potensi diri.
Kecenderungan tipe psikologis manusia dapat diukur berdasarkan perbedaan preferensi (perbedaan cara yang disukai) yang dimotori oleh Carl Yung kemudian dikembangkan oleh Katherine Riggs dan Isabel Briggs Myers dengan instrumen MBTI. Perbedaan preferensi ini melihat dari berbagai dimensi yaitu tempat pemusatan perhatian, cara memasukkan informasi, pengambilan keputusan, dan cara berorientasi diri dengan dunia eksternal. Kemudian, setelah tahap mengidentifikasi tipe psikologis dilanjutkan dengan langkah-langkah khusus seperti memilih teman yang berfikiran positif, senantiasa memberikan feedback dan biasakan diri untuk mengatakan terima kasih serta menghargai orang lain.
Dengan demikian, manfaat pembelajaran ini agar setiap peserta mampu berperan sesuai dengan perannya masing-masing, baik sebagai makhluk individu, sosial maupun makhluk Tuhan yang bertaqwa. Beberapa tahapan pengembangan potensi diri adalah mengidentifikasi potensi diri, mengenal konsep diri, mengidentifikasi hambatan-hambatan dalam pengembangan potensi diri serta membuat rancangan pengembangan potensi diri.
Modul : Penelusuran Informasi Ilmiah
Penelusuran Informasi IlmiahOleh : (1) Jusni Djatin, Apt (2) Ir. Sri Hartinah, M.Si
Modul ini bermanfaat sebagai pengantar dan bekal peserta dalam penelusuran sebelum melakukan kegiatan, misalnya pengambilan keputusan, penelitian, penulisan karangan, penyusunan tesis/disertasi, dll. Sebagai seorang peneliti, peserta diharapkan selalu mengacu pada sumber-sumber informasi yang akurat dan tepat. Pemahaman mengenai sumber-sumber informasi ilmiah, terutama untuk sumber di bidang atau disiplin yang diminati sangat penting karena kita dapat dengan cepat dapat menemukan informasi setiap saat kita perlukan.
Modul : Pembinaan Karir PNS Peneliti dan Etika Penelit
Pembinaan Karir PNS Peneliti dan Etika PenelitiOleh : (1) Drs. M. Bashori Imron, M.Si (2) Dra. Betty Riadini, M.Si
Pembelajaran ini memberikan gambaran bagaimana tugas, fungsi, tanggungjawab dan etika seorang peneliti dalam menjalani jabatannya. Peneliti berarti jabatan PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan penelitian dan/atau mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi pada satuan organisasi penelitian dan pengembangan (litbang) instansi pemerintah. Jabatan peneliti dibedakan dalam jenjang jabatan dan kepangkatan. Jabatan peneliti dapat bebas sementara karena dijatuhi hukuman, tugas belajar serta tidak dapat memenuhi persyaratan angka kredit.
Proses penilaian dan penetapan angka kredit Peneliti dilakukan min.2x/tahun. Unsur-unsur yang dapat dinilai meliputi tingkat pendidikan, diseminasi pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, penelitian, pembinaan kader peneliti, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penghargaan ilmiah, penugasan dalam memimpin unit kerja Litbang dan unsur penunjang lainnya.
Etika Profesi Peneliti Indonesia merupakan landasan moral para peneliti dalam menjalankan tugasnya. Etika ini diharapkan dapat menumbuhkan pribadi peneliti yang berperilaku baik di tengah keberadaannya di lingkungan masyarakat dan di lingkungan lembaga peneliti itu sendiri.
Proses penilaian dan penetapan angka kredit Peneliti dilakukan min.2x/tahun. Unsur-unsur yang dapat dinilai meliputi tingkat pendidikan, diseminasi pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, penelitian, pembinaan kader peneliti, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penghargaan ilmiah, penugasan dalam memimpin unit kerja Litbang dan unsur penunjang lainnya.
Etika Profesi Peneliti Indonesia merupakan landasan moral para peneliti dalam menjalankan tugasnya. Etika ini diharapkan dapat menumbuhkan pribadi peneliti yang berperilaku baik di tengah keberadaannya di lingkungan masyarakat dan di lingkungan lembaga peneliti itu sendiri.
Modul : Outbound/Dinamika Kelompok
Oleh : (1) Dra. Iroh Siti Zahroh, M.Si (2) Bawono Mulyono, SH., M.Si (3) Ir. Marsudi Wibowo, M.Eng (4) Fery Imanuddin Sadikin
Modul ini khusus ditujukan bagi fasilitator yang ingin mengajar outbound. Pembelajaran outbound bermanfaat sebagai salah satu cara pembentukkan karakter individu maupun karakter kelompok. Dengan outbound, karakter individu yang tergambar dalam hubungan internalnya akan ditingkatkan sehingga menjadi lebih baik lagi.
Kegiatan Outbound dapat dilakukan di dalam ruangan atau luar ruangan. Outbound dalam ruangan merupakan salah satu cara peningkatan karakter dalam mengungkapkan ide-ide baru. Berani mengambil resiko dari setiap pemecahan masalah yang dihadapinya dan lebih bertoleransi dengan ide-ide dan masukan dari individu lain.
Sedangkan kegiatan outbound di luar ruangan melibatkan aktifitas fisik tetapi bukan berarti aspek kognitif dan afektif perlu diabaikan. Karena setiap permainan mempunyai tujuan masing-masing sehingga pemain dapat mencari pesan tersembunyi yang terkandung di dalamnya. Berbagai jenis permainan di luar ruangan di antaranya yakni trust fall, sungai membramo, sarang laba-laba, tong/pipa bocor, dll.
Untuk mengukur keefektifan permainan, setelah peserta menyelesaikan permainan fasilitator perlu mengajak diskusi peserta untuk mengetahui seberapa banyak pengalaman yang telah dimiliki peserta setelah mengikuti permainan outbound dan pengalaman apa yang bisa di ambil dari permainan tersebut.
Kegiatan Outbound dapat dilakukan di dalam ruangan atau luar ruangan. Outbound dalam ruangan merupakan salah satu cara peningkatan karakter dalam mengungkapkan ide-ide baru. Berani mengambil resiko dari setiap pemecahan masalah yang dihadapinya dan lebih bertoleransi dengan ide-ide dan masukan dari individu lain.
Sedangkan kegiatan outbound di luar ruangan melibatkan aktifitas fisik tetapi bukan berarti aspek kognitif dan afektif perlu diabaikan. Karena setiap permainan mempunyai tujuan masing-masing sehingga pemain dapat mencari pesan tersembunyi yang terkandung di dalamnya. Berbagai jenis permainan di luar ruangan di antaranya yakni trust fall, sungai membramo, sarang laba-laba, tong/pipa bocor, dll.
Untuk mengukur keefektifan permainan, setelah peserta menyelesaikan permainan fasilitator perlu mengajak diskusi peserta untuk mengetahui seberapa banyak pengalaman yang telah dimiliki peserta setelah mengikuti permainan outbound dan pengalaman apa yang bisa di ambil dari permainan tersebut.
Modul : Konsep IPTEK
Oleh : Ir. Diaz D. Santika, M.Sc
Modul konsep ilmu pengetahuan dan teknologi berisi uraian tentang konsep ilmu pengetahuan dan teknologi yang komprehensif, termasuk di dalamnya penjelasan mengenai proses mengembangkan teknologi. Penyajian modul pada setiap proses belajar berisi uraian informasi, rangkuman materi, lembar penugasan/latihan, petunjuk pelaksanaan tugas dan daftar pustaka. Hanya saja pada pokok bahasan terakhir, peserta banyak disajikan latihan. Hal ini dimaksudkan agar lebih memfokuskan peserta untuk dapat menyimpulkan sendiri konsep iptek berdasarkan fenomena kehidupan di sekitar.
Modul : Hak Kekayaan Intelektual
Hak Kekayaan IntelektualOleh : (1) Dr. Suprapedi, M.Eng. (2) Dr. Ir. M. Ahkam Subroto, M.App.Sc., APU
Setelah mengikuti pembelajaran mata diklat ini, peserta diharapkan dapat menguasai konsep Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dengan benar. HKI berarti hak yang berkenaan dengan kekayaan yang timbul karena kemampuan intelektual manusia. Kemampuan tersebut dapat berupa karya di bidang teknologi, ilmu pengetahuan, seni dan sastra.
HKI sebagai suatu sistem merupakan alat yang ampuh dalam melindungi aset-aset KI perusahaan, sebagai alat monopoli pasar, serta sebagai alat untuk membangun entry barrier bagi kompetitor. Selain itu, juga dapat mengantisipasi kemungkinan melanggar HKI milik pihak lain dan sangat penting peranannya dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kepentingan masyarakat luas.
Sedemikian pentingnya sistem Hak Kekayaan Intelektual, maka dibuatlah berbagai macam pelindungan terhadap kemampuan intelektual manusia ini. Perlindungan HKI mencakup perlindungan untuk produk dan proses baru, pengembangan produk dan proses, desain atau rancangan baru, merek (termasuk indikasi geografis dan indikasi asal), dan varietas tanaman. Perlindungan dapat diberikan dalam bentuk paten, paten sederhana, desain industri, merek, rahasia dagang, perlindungan varietas tanaman, desain tataletak sirkuit terpadu dan hak cipta.
HKI sebagai suatu sistem merupakan alat yang ampuh dalam melindungi aset-aset KI perusahaan, sebagai alat monopoli pasar, serta sebagai alat untuk membangun entry barrier bagi kompetitor. Selain itu, juga dapat mengantisipasi kemungkinan melanggar HKI milik pihak lain dan sangat penting peranannya dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kepentingan masyarakat luas.
Sedemikian pentingnya sistem Hak Kekayaan Intelektual, maka dibuatlah berbagai macam pelindungan terhadap kemampuan intelektual manusia ini. Perlindungan HKI mencakup perlindungan untuk produk dan proses baru, pengembangan produk dan proses, desain atau rancangan baru, merek (termasuk indikasi geografis dan indikasi asal), dan varietas tanaman. Perlindungan dapat diberikan dalam bentuk paten, paten sederhana, desain industri, merek, rahasia dagang, perlindungan varietas tanaman, desain tataletak sirkuit terpadu dan hak cipta.
Modul : Dampak Sosial dan Ekonomi Kegiatan Penelitian
Dampak Sosial dan Ekonomi Kegiatan PenelitianOleh : Dr.Ir. Syahrul Aiman
Mata diklat ini menjelaskan peran penelitian dalam mendorong pembangunan suatu bangsa dan membahas juga jenis penelitian, kekayaan intelektual, indikator ilmu pengetahuan dan teknologi, kebijakan, peraturan, sistem inovasi nasional dan metode pemilihan kegiatan. Dengan pemaparan materi ini peneliti diharapkan mampu menerapkan penelitiannya bagi pembangunan ekonomi, sosial bangsa dan hubungan/pengaruh hasil kegiatan penelitian terhadap pembangunan industri pada umumnya.
Subscribe to:
Comments (Atom)
















